Menjadi Guru Pionir dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa di Masa Pandemi
Oleh : Siti Rohana Arifah, S.Si.
(SD Al Falah Darussalam, Sidoarjo, Jawa Timur)
Pandemi Cavid-19 yang berlangsung sejak 2019 sangat memberikan dampak perubahan di
setiap aspek kehidupan tanpa kecuali dalam dunia pendidikan. Kita sebagai guru
dipaksa untuk bisa cepat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Awal
pandemi berlangsung sekolah-sekolah terlihat tidak hidup walaupun sebagian
sudah mulai mencoba melakukan pembelajaran secara online. Guru, siswa maupun
orang tua dikecam ketakutan untuk beraktifitas di luar rumah termasuk untuk
belajar. Sekolah di daerah zona merah ditutup, para guru di minta melakukan
aktivitas pembelajaran secara online menggunakan whatsapp grup kelas. Sekolah
kami waktu itu belum mengenal adanya zoom meeting, google meet dan hanya dengan
video call untuk saling berkoordinasi dengan pihak sekolah yang tentunya
jumlahnya pesertanya sangat terbatas. Dengan berjalannya waktu, banyak
teman-teman guru yang masih sulit menyesuaikan diri dengan pembelajaran online
sehingga mereka seakan-akan mati kreatifitas maupun inovasinya dalam
pembelajaran ditambah lagi dengan waktu pembelajaran yang lebih singkat daripada
ketika tatap muka sebelum pandemi berlangsung.
Untuk itu, saya tergerak untuk menyikapi kondisi pandemi ini
dengan melakukan pelayanan yang lebih baik dari guru-guru lainnya untuk siswa
saya supaya mereka tetap bersemangat dalam belajar walaupun melalui online dan
rekan-rekan guru lainnya dapat mengikuti jejak saya untuk tetap memberikan
pendidikan terbaik bagi generasi penerus bangsa apapun dan bagaimanapun kondisi
yang terjadi saat ini. Saya sebagai salah satu anggota tim penggembang
kurikulum di sekolah juga melakukan terobosan-terobosan yang mungkin saat
pandemi ini dilakukan agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan lancar.
Saya banyak belajar dari cerita sharing dengan teman-teman sesama guru di luar
daerah, belajar melalui internet tentang model pembelajaran yang dapat
dilakukan secara online terutama untuk siswa sekolah dasar dan tetap
menyenangkan tentunya. Saya mencoba mempelajari aplikasi game edukasi, membuat
video pembelajaran, membuat materi dalam power point yang menarik maupun
melengkapi sarana yang menunjang pembelajaran yang saya lakukan secara online.
Saya juga mengikuti pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran online secara
mandiri tanpa di minta oleh sekolah. Walaupun terkadang saya mengeluarkan biaya
sendiri namun saya tidak memikirkan berapa yang sudah saya keluarkan agar saya
bisa memberikan pelayanan pembelajaran yang terbaik untuk siswa-siswa saya.
Dengan kondisi sekolah kami yang terbatas dalam penguasaan
teknologi pembelajaran secara online namun setahap demi setahap memperbaiki
diri dengan mulai menggunakan aplikasi zoom dari yang gratisan sehingga hanya
untuk kegiatan pembukaan pembelajaran sehingga siswa melanjutkan dengan belajar
mandiri dari buku paket yang dipegang siswa meningkat dengan menggunakan zoom
berlangganan sehingga siswa dapat bertatap muka secara online dengan guru sampai 2 sesi pembelajaran. Selain itu, siswa
mulai dikenalkan dengan ujian online dengan tetap menghidupkan aplikasi zoom
sehingga guru tetap bisa memantau
kegiatan ujian online yang dilakukan siswa. Pelayanan yang umum
dilakukan oleh guru-guru di sekolah kami seperti tersebut saya perbaiki
sehingga siswa saya merasa nyaman belajar dengan saya. Ketika pembelajaran baru
mulai saya akan menyapa dan menanyakan kondisi siswa di dalam ruang online.
Saya akan menanyakan apakah ada kesulitan dalam memahami materi pembelajaran
yang saya sampaikan dijam pembelajaran sebelumnya. Siswa akan saya beri kesempatan untuk
bertanya baik tentang materi yang sebelumnya dipelajari maupun materi yang akan
dipelajari. Kemudian saya akan share screen materi dalam bentuk ppt yang
menarik sehingga siswa dapat fokus memperhatikan layar share screen saya.
Terkadang materi yang saya tampilkan juga berupa video yang harus mereka amati
dan pelajari dalam pertemuan itu.
Setelah saya meminta siswa untuk mengamati, bertanya dan menjawab pertanyaan, serta melakukan demonstrasi sesuai dengan arahan saya dan saya menjelaskan apa yang masih mereka belum pahami. Saya membagi dengan baik pembagian waktu pembelajaran saya sehingga bisa efektif dan siswa juga memahami tentang materi yang sedang dipelajari. Sebelum kegiatan penutup, saya memberikan mereka post test dalam live game seperti quizziz maupun kahoot. Siswa saya sangat antusias dengan pembelajaran yang saya lakukan bahkan mereka juga menyambut dengan baik ketika mereka saya beri tugas proyek berupa melakukan percobaan dan mempresentasikan dalam video yang dikirimkan ke saya melalui link pengumpulan tugas yang saya share di grup kelas. Sebelum saya memberikan tugas berupa video percobaan dan presentasinya saya akan mendemonstrasikan dan memberi contoh cara mempresentasikannya. Saya juga akan mengeshare materi yang saya sampaikan baik dalam bentuk ppt maupun video pembelajaran. Dengan pelayanan pembelajaran yang efeketif dan menyenangkan ini siswa saya menjadi selalu menunggu untuk bisa segera bertemu dengan pembelajaran yang saya lakukan di pertemuan berikutnya.
Saya melakukan totalitas dalam
pembelajaran agar siswa saya selalu tetap bersemangat untuk mempelajari ilmu, membuat
mereka nyaman, menjadikan mereka tidak mudah menyerah dengan keadaan dan
membebaskan mereka dari stres sehingga menghambat siswa untuk memahami
pelajaran yang diberikan guru. Kondisi pandemi yang berkepanjangan ini, kita
sebagai guru harus tetap bersemangat untuk memberikan pendidikan terbaik dengan
melakukan inovasi serta kreatifitas dalam mendidik siswa. Potensi siswa harus
tetap berkembang, jangan sampai mereka kehilangan kesempatan belajar dengan
baik sehingga mereka menjadi tidak memahami pembelajaran yang disampaikan guru
selama ini. Tidak semua siswa mempunyai kondisi yang baik dalam melakukan
pembelajaran online selama pandemi, siswa saya bahkan ada yang harus bergantian
dengan saudaranya untuk mengikuti pembelajaran online karena hanya mempunyai
satu perangkat saja. Ada bahkan yang sering tidak masuk zoom dengan alasan
internet tidak stabil. Namun ada juga yang mengikuti pembelajaran online tetapi
kamera maupun audionya dimatikan dan siswa ini juga tidak aktif dalam
pembelajaran online. Siswa-siswa seperti ini perlu penanganan yang lebih untuk
mengetahui penyebabnya. Dari beberapa siswa tersebut mengatakan kalau mereka
sudah bosan dengan pembelajaran daring, bosan cara guru menyampaikan
pembelajaran atau mungkin siswa ketiduran sehingga tidak mendengar ketika
diberi pertanyaan.
Untuk mengatasi kondisi siswa yang
mulai bosan dengan pembelajaran daring dan menghindari adanya loss
learning maka strategi yang saya lakukan dengan memberikan pembelajaran
yang lebih kreatif, inovatif dan pastinya menyenangkan bagi siswa sehingga
siswa akan terbentuk kebiasaan untuk selalu dan senang belajar sepanjang waktu
tanpa mengenal kondisi baik pandemi maupun new normal. Dengan diberikan
kesempatan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) saat ini,
saya menggunakan model pembelajaran hybrid learing sehingga siswa yang
terjadwal masuk ke sekolah maupun yang sedang belajar dari rumah akan mendapat
kesempatan yang sama dan dalam waktu yang sama untuk mempelajari materi yang
saya sampaikan. Untuk itu saya memberikan demontrasi, contoh-contoh yang
menarik baik dalam video, ppt yang menarik maupun live game yang seru untuk
mengukur tingkat pemahaman mereka dalam pembelajaran yang disampaikan secara offline
maupun online. Siswa di dalam kelas akan mengamati apayang saya
demontrasikan dan siswa yang di zoom juga bisa mengamati apa yang saya lakukan
di dalam kelas.