Selasa, 30 November 2021

Menjadi Guru Pionir dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa di Masa Pandemi 

Oleh : Siti Rohana Arifah, S.Si.

(SD Al Falah Darussalam, Sidoarjo, Jawa Timur)



Pandemi Cavid-19 yang berlangsung sejak  2019 sangat memberikan dampak perubahan di setiap aspek kehidupan tanpa kecuali dalam dunia pendidikan. Kita sebagai guru dipaksa untuk bisa cepat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Awal pandemi berlangsung sekolah-sekolah terlihat tidak hidup walaupun sebagian sudah mulai mencoba melakukan pembelajaran secara online. Guru, siswa maupun orang tua dikecam ketakutan untuk beraktifitas di luar rumah termasuk untuk belajar. Sekolah di daerah zona merah ditutup, para guru di minta melakukan aktivitas pembelajaran secara online menggunakan whatsapp grup kelas. Sekolah kami waktu itu belum mengenal adanya zoom meeting, google meet dan hanya dengan video call untuk saling berkoordinasi dengan pihak sekolah yang tentunya jumlahnya pesertanya sangat terbatas. Dengan berjalannya waktu, banyak teman-teman guru yang masih sulit menyesuaikan diri dengan pembelajaran online sehingga mereka seakan-akan mati kreatifitas maupun inovasinya dalam pembelajaran ditambah lagi dengan waktu pembelajaran yang lebih singkat daripada ketika tatap muka sebelum pandemi berlangsung.

Untuk itu, saya tergerak untuk menyikapi kondisi pandemi ini dengan melakukan pelayanan yang lebih baik dari guru-guru lainnya untuk siswa saya supaya mereka tetap bersemangat dalam belajar walaupun melalui online dan rekan-rekan guru lainnya dapat mengikuti jejak saya untuk tetap memberikan pendidikan terbaik bagi generasi penerus bangsa apapun dan bagaimanapun kondisi yang terjadi saat ini. Saya sebagai salah satu anggota tim penggembang kurikulum di sekolah juga melakukan terobosan-terobosan yang mungkin saat pandemi ini dilakukan agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan lancar. Saya banyak belajar dari cerita sharing dengan teman-teman sesama guru di luar daerah, belajar melalui internet tentang model pembelajaran yang dapat dilakukan secara online terutama untuk siswa sekolah dasar dan tetap menyenangkan tentunya. Saya mencoba mempelajari aplikasi game edukasi, membuat video pembelajaran, membuat materi dalam power point yang menarik maupun melengkapi sarana yang menunjang pembelajaran yang saya lakukan secara online. Saya juga mengikuti pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran online secara mandiri tanpa di minta oleh sekolah. Walaupun terkadang saya mengeluarkan biaya sendiri namun saya tidak memikirkan berapa yang sudah saya keluarkan agar saya bisa memberikan pelayanan pembelajaran yang terbaik untuk siswa-siswa saya.

Dengan kondisi sekolah kami yang terbatas dalam penguasaan teknologi pembelajaran secara online namun setahap demi setahap memperbaiki diri dengan mulai menggunakan aplikasi zoom dari yang gratisan sehingga hanya untuk kegiatan pembukaan pembelajaran sehingga siswa melanjutkan dengan belajar mandiri dari buku paket yang dipegang siswa meningkat dengan menggunakan zoom berlangganan sehingga siswa dapat bertatap muka secara online dengan guru  sampai 2 sesi pembelajaran. Selain itu, siswa mulai dikenalkan dengan ujian online dengan tetap menghidupkan aplikasi zoom sehingga guru tetap bisa memantau  kegiatan ujian online yang dilakukan siswa. Pelayanan yang umum dilakukan oleh guru-guru di sekolah kami seperti tersebut saya perbaiki sehingga siswa saya merasa nyaman belajar dengan saya. Ketika pembelajaran baru mulai saya akan menyapa dan menanyakan kondisi siswa di dalam ruang online. Saya akan menanyakan apakah ada kesulitan dalam memahami materi pembelajaran yang saya sampaikan dijam pembelajaran sebelumnya.  Siswa akan saya beri kesempatan untuk bertanya baik tentang materi yang sebelumnya dipelajari maupun materi yang akan dipelajari. Kemudian saya akan share screen materi dalam bentuk ppt yang menarik sehingga siswa dapat fokus memperhatikan layar share screen saya. Terkadang materi yang saya tampilkan juga berupa video yang harus mereka amati dan pelajari dalam pertemuan itu.

Setelah saya meminta siswa untuk mengamati, bertanya dan menjawab pertanyaan, serta melakukan demonstrasi sesuai dengan arahan saya dan saya menjelaskan apa yang masih mereka belum pahami. Saya membagi dengan baik pembagian waktu pembelajaran saya sehingga bisa efektif dan siswa juga memahami tentang materi yang sedang dipelajari. Sebelum kegiatan penutup, saya memberikan mereka post test dalam live game seperti quizziz maupun kahoot. Siswa saya sangat antusias dengan pembelajaran yang saya lakukan bahkan mereka  juga menyambut dengan baik ketika mereka saya beri tugas proyek berupa melakukan percobaan dan mempresentasikan dalam video yang dikirimkan ke saya melalui link pengumpulan tugas yang saya share di grup kelas. Sebelum saya memberikan tugas berupa video percobaan dan presentasinya saya akan mendemonstrasikan dan memberi contoh cara mempresentasikannya. Saya juga akan mengeshare materi yang saya sampaikan baik dalam bentuk ppt maupun video pembelajaran. Dengan pelayanan pembelajaran yang efeketif dan menyenangkan ini siswa saya menjadi selalu menunggu untuk bisa segera bertemu dengan pembelajaran yang saya lakukan di pertemuan berikutnya.

            Saya melakukan totalitas dalam pembelajaran agar siswa saya selalu tetap bersemangat untuk mempelajari ilmu, membuat mereka nyaman, menjadikan mereka tidak mudah menyerah dengan keadaan dan membebaskan mereka dari stres sehingga menghambat siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan guru. Kondisi pandemi yang berkepanjangan ini, kita sebagai guru harus tetap bersemangat untuk memberikan pendidikan terbaik dengan melakukan inovasi serta kreatifitas dalam mendidik siswa. Potensi siswa harus tetap berkembang, jangan sampai mereka kehilangan kesempatan belajar dengan baik sehingga mereka menjadi tidak memahami pembelajaran yang disampaikan guru selama ini. Tidak semua siswa mempunyai kondisi yang baik dalam melakukan pembelajaran online selama pandemi, siswa saya bahkan ada yang harus bergantian dengan saudaranya untuk mengikuti pembelajaran online karena hanya mempunyai satu perangkat saja. Ada bahkan yang sering tidak masuk zoom dengan alasan internet tidak stabil. Namun ada juga yang mengikuti pembelajaran online tetapi kamera maupun audionya dimatikan dan siswa ini juga tidak aktif dalam pembelajaran online. Siswa-siswa seperti ini perlu penanganan yang lebih untuk mengetahui penyebabnya. Dari beberapa siswa tersebut mengatakan kalau mereka sudah bosan dengan pembelajaran daring, bosan cara guru menyampaikan pembelajaran atau mungkin siswa ketiduran sehingga tidak mendengar ketika diberi pertanyaan.

            Untuk mengatasi kondisi siswa yang mulai bosan dengan pembelajaran daring dan menghindari adanya loss learning maka strategi yang saya lakukan dengan memberikan pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif dan pastinya menyenangkan bagi siswa sehingga siswa akan terbentuk kebiasaan untuk selalu dan senang belajar sepanjang waktu tanpa mengenal kondisi baik pandemi maupun new normal. Dengan diberikan kesempatan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) saat ini, saya menggunakan model pembelajaran hybrid learing sehingga siswa yang terjadwal masuk ke sekolah maupun yang sedang belajar dari rumah akan mendapat kesempatan yang sama dan dalam waktu yang sama untuk mempelajari materi yang saya sampaikan. Untuk itu saya memberikan demontrasi, contoh-contoh yang menarik baik dalam video, ppt yang menarik maupun live game yang seru untuk mengukur tingkat pemahaman mereka dalam pembelajaran yang disampaikan secara offline maupun online. Siswa di dalam kelas akan mengamati apayang saya demontrasikan dan siswa yang di zoom juga bisa mengamati apa yang saya lakukan di dalam kelas.

                   Dampak yang diperoleh oleh siswa-siswa saya adalah siswa menjadi lebih kreatif, senang membaca, mencari informasi lebih dalam tentang sesuatu hal yang mereka pelajari dan dapat membuat inovasi dalam membuat video presentasi dengan perhitungan yang tepat sesuai dengan yang saya tugaskan. Mereka sudah bisa memanfaatkan aplikasi editing video supaya video percobaan mereka menjadi lebih menarik. Selain itu, mereka juga lebih kreatif untuk menggunakan aplikasi zoom, aplikasi ujian online maupun live game maupun live worksheet. Siswa saya menjadi pribadi yang mandiri, pantang menyerah, bertanggung jawab dan jujur dalam melakukan tugas. Siswa juga akan menjadi pembelajar sejati yang terus ingin belajar dan bersemangat mempelajari  hal-hal baru dan siswa juga memotivasi guru-guru pelajaran yang lain untuk menyajikan pembelajaran seperti yang saya lakukan misalnya memberikan post test dengan live game menggunakan kahoot maupun quizziz.